SISTEM AGRIBISNIS KOPI

Kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan yang tidak pernah kehilangan pasar penjualannya. Popularitas dan daya tarik terhadap kopi semakin meningkat didukung dengan media digital dan perkembangan industri yang semakin pesat. Banyak jenis kopi yang semakin berkembang, dari hari ke hari semakin banyak macamnya.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara pengekspor kopi terbesar dunia, dari situlah ada peluang besar usaha kopi dikembangkan. Dalam pengembangan usaha yang dilakukan sistem agribisnis dapat diterapkan mengingat bahwa sistem agribisnis adalah sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem hulu sampai dengan sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Dengan demikian sistem agribisnis terdiri dari beberapa subsitem, yaitu:

1. Subsistem Hulu

Pada subsistem ini meliputi pengadaan sarana produksi kopi seperti benih dan bibit kopi, pupuk, obat hama dan penyakit tanaman kopi, dan alat-alat produksi kopi.

Pelaku subsistem ini bisa dari perorangan, perusahaan swasta maupun pemerintahan.

2. Subsistem Usaha tani/ on farm 

Adalah kegiatan pengolahan sumberdaya yang sudah disiapkan pada subsistem hulu untuk menghasilkan produk primer kopi. Pelaku subsistem ini adalah produsen atau petani kopi.

Berikut adalah langkah-langkah penerapan subsistem pada tanaman kopi:

    a. Pengolahan Tanah

         Langkah pertama yang dilakukan adalah pengolahan lahan, dengan cara pembersihan lahan dari
tanaman liar dan gulma. Selanjutnya dilakukan pembuatan lubang tanam dengan jarak yang sesuai.

    b. Penanaman Bibit Unggul

        Tahap selanjutnya adalah penanaman bibit kopi, bibit yang digunakan adalah bibit unggul. Hal ini karena untuk mengurangi biaya perawatan dan dapat menghasilkan produk kopi yang berkualitas tinggi.

    c. Perawatan Budidaya Tanaman Kopi

        Beberapa perawatan yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman kopi seperti: penyulaman, pemupukan, penyiangan, dan pemangkasan.Hal tersebut dilakukan agar pertumbuhan tanaman kopi tidak terhambat serta dapat menunjang produksi kopi baik secara kualitas dan kuantitasnya.

3. Subsistem Hilir

Meliputi pengolahan dan pemasaran. Hasil produk primer kopi dari subsistem usahatani selanjutnya dilakukan pengolahan mulai dijadikan biji kopi yang berkualitas, serbuk kopi, cake kopi, hingga dijadikan olahan menjadi beberapa produk lainnya. 

 

Gambar 1. Biji kopi

Gambar 2. Serbuk kopi

Gambar 3. Cake kopi

Setelah dilakukan proses pengolahan, dilakukan proses pemasaran. Namun sebelumnya agar konsumen lebih tertarik pengemasan produk juga perlu diperhatikan. Proses pemasaran dengan pendistribusian barang olahan kopi kepada konsumen dalam negeri maupun luar negeri.

4. Subsistem Penunjang

Subsistem ini berfungsi untuk menyediakan, mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan pada subsistem hulu, usahatani samapai ke hilir. Subsistem ini meliputi:

    a. Koperasi

    b. Perbankan

    c. Penyuluhan

    d. Pendidikan dan pelatihan

    e. Kebijakan Pemerintah


        Beberapa subsistem yang telah dijelaskan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terikat dan mempengaruhi satu sama lain. Pengembangan sistem agribisnis juga dapat membuka peluang usaha baru dikalangan generasi muda dan dapat memperkenalkan Indonesia dimata dunia dari hasil ekspor kopinya. 


Nama    : Firda Ishmah

NIM      : A1A020044

      

        

Comments